30 Jan 2010

AsBuTon

Pernahkah teman-teman mendengar istilah “asbuton”? Tentunya mahasiswa Teknik Sipil pernah diajarkan oleh dosennya tentang jenis-jenis aspal, termasuk yang satu ini. Lucunya, dulu saya pernah bingung mendengar istilah “asbuton” ini. Masalahnya, di bab tentang aspal, dosennya suka membuat singkatan-singkatan aneh. Misal, lapisan aspal beton menjadi “laston”, dan beberapa hal lain yang dengan sangat menyesal tidak saya ingat. Naah, asbuton ini pun begitu, diberikan begitu saja tanpa ada penjelasan. Akhirnya, saat mendekati ujian (kira-kira masih ada waktu 15 menit), saya dan beberapa teman yang belajar pun kebingungan dengan asbuton ini. Puyeng, deg-degan, akhirnya kita sekenanya buat pengertian: kalau diminta menjelaskan asbuton, sebut saja Aspal Bukan Beton! Ya, aspal memang bukan beton. Satisfied, kita pun bersiap ujian. Fortunately, tidak ada pertanyaan tentang asbuton ini.

Well, I think it’s enough to make fun of it. Saya nggak bisa terus menerus membiarkan definisi aneh ini menempel di kepala. Saatnya breaking the habit, saatnya mengejar arti asbuton. And I succeded, berikut saya akan share pengetahuan saya.

Pembaca yang budiman, perlu Anda ketahui bahwa asbuton sebenarnya adalah singkatan untuk Aspal Buton. Aspal Buton adalah aspal alam yang berasal dari Pulau Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penemu aspal Buton pertama kali adalah Hetzel, seorang geolog Belanda pada tahun 1926. Selanjutnya aspal tersebut diolah oleh PT Perusahaan Aspal Negara sampai akhirnya dilaksanakan (salah satunya) oleh PT Sarana Karya (BUMN).

Cadangan aspal di Pulau Buton sendiri mencapai 677 juta ton dengan sebaran lokasi antara Teluk Sampolawa dan Teluk Lawele. Jika dianggap kebutuhan aspal adalah 1,2 juta ton per tahun, maka cadangan aspal itu dapat dipakai selama 500 tahun! Luar biasa..

Asbuton, aspal asli Indonesia ini, dapat berfungsi sebagai produk pengganti (substitusi) sekaligus produk pelengkap (komplementer) dari produk aspal minyak.

Dari bacaan saya dikatakan bahwa sebagai produk pengganti, aspal buton dapat menggantikan pemakaian produk aspal minyak yang digunakan untuk pembangunan jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan di tingkat kabupaten dan kota. Sedangkan sebagai produk pelengkap, aspal Buton dapat digunakan sebagai bahan tambahan (modifier) untuk campuran perkerasan jalan berkualitas tinggi untuk jalan arteri, jalan kolektor 1, jalan kolektor 2, jalan kolektor 3, dan jalan kolektor 4 di tingkat jalan provinsi, serta jalan nasional termasuk juga jalan bebas hambatan (jalan tol). Hmm, berarti untuk kualitas yang lebih baik, dia harus di-mix dengan bahan lain dulu ya..

Penggunaan produk aspal buton dapat menekan biaya konstruksi dan pembangunan sekaligus meningkatkan kualitas dan mutu konstruksi jalan. Harganya lebih murah dibandingkan harga aspal minyak. Selain itu, bintumen aspal buton memiliki kemampuan untuk meningkatkan titik lembek dan kelekatan campuran. Lebih lanjut, disebutkan bahwa aplikasi penggunaan aspal Buton sebagai komponen utama aspal dapat digunakan dalam metode/bentuk hot mix, cold mix, Lapen. Campuran aspal Buton pada metode hotmix dan coldmix akan mengurangi pemakaian aspal minyak hingga 75% dengan kualitas yang lebih baik dari pada hanya menggunakan hotmix seluruhnya.

Bagi saya, tanpa mempertimbangkan sifat-sifat fisis dan mekanisnya pun, pada dasarnya asbuton sudah dapat menghemat pengeluaran negara. Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, mengatakan dari data impor diketahui dalam tiga tahun ini impor aspal terus mengalami pertambahan dengan nilai masing-masing Rp5,6 triliun pada 2007, kemudian naik menjadi Rp6 triliun pada 2008, dan naik lagi menjadi Rp6,2 triliun pada 2009. (Antaranews.com)

Setelah mengetahui kelebihannya, saya harap aspal asli Indonesia ini dapat lebih dihargai di negeri kita ini. Mudah-mudahan, asbuton dapat dimanfaatkan secara lebih luas dan tentunya, dengan bijaksana. Well, sekian dulu tentang asbuton. Semoga bermanfaat dan mohon maaf karena belum sempurna penjelasan saya. Sampai jumpa

Oh, ini sumber-sumber artikel yang saya pakai

http://www.antaranews.com/berita/12
http://beritadaerah.com/artikel.php?

pg=artikel_sulawesi&id=1062&sub=Artikel&

page=657116047/aspal-buton-bisa-hemat-apbn-rp3-triliun

http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/11

/27/00561786/aspal.buton.lebih.murah
dan gambar dari
hermantodardak.com/admin/aspal.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar