24 Okt 2009

Gempa dan Skala Richter

Ada hal menarik yang saya temukan waktu ngobrol dengan teman-teman hari ini, Sabtu, 24 Oktober 2009. Dalam obrolan tadi, kita menyinggung tentang prediksi gempa 8,9 skala Richter yang katanya bakal terjadi di Teluk Jakarta.



Lagi ngobrol, asisten praktikum kami (angkatan 2005) komentar. Kata dia, ukuran kekuatan gempa dalam skala Richter itu cuma akurat sampai kira-kira di angka 6 SR. Lebih dari angka itu, bisa berarti beda di lapangan. Misalnya aja, gempa Tasikmalaya dan gempa Padang, dua-duanya dikatakan berkekuatan sekitar 7 SR. Kenyataaannya, efek gempanya beda. Bisa disimpulkan, gempa dengan kekuatan di atas 6 SR itu aslinya bisa saja berarti kekuatannya sedikit lebih besar daripada 6 SR atau justru jauh lebih besar dari 6 SR.



Untuk konfirmasi info baru ini, saya lalu browsing tentang pengukuran kekuatan gempa dengan skala Richter. Berikut ini kira-kira summary dari bahan yang saya baca.:


Skala Richter dikembangkan oleh seismologis bernama Charles Richter (1900-1985) pada tahun 1930an. Tujuan diciptakannya skala ini adalah untuk menyajikan kriteria yang objektif dan konsisten tentang kekuatan gempa.



Angka-angka di skala Richter itu didapat dari hasil logaritma pembacaan amplitudo seismograf. Berarti, tiap selisih satu skala Richter, perbedaan amplitudonya itu sepuluh kali lipat. Eits, kita masih bicara tentang amplitudo seismograf, belum kekuatannya.



Ceritanya, skala Richter ini pada awalnya hanya menunujukkan perbandingan kekuatan suatu gempa dengan gempa lain, tidak secara langsung memberi informasi tentang kekuatan gempa. Gempa-gempa yang dibandingkan itu pun hanya yang terjadi di California saja (karena dia kerja di California).



Tidak puas, di tahun 1970an peneliti mencari skala baru untuk menunjukkan kekuatan gempa secara universal. Dari sinilah muncul perhitungan kekuatan gempa yang baru, yaitu seismic moment. Tapi karena skala Richter sudah telanjur dikenal luas, mereka pun membuat konversi dari seismic moment itu ke skala Richter. Skala baru ini walau pakai metode yang berbeda dengan Richter, tapi pada hasil akhirnya dia menunjukkan angka yang sama dengan skala Richter. Skala baru ini dinamakan moment magnitude scale.



Karena itulah kadang media di Amerika Serikat tidak lagi memakai skala Richter untuk menyebut kekuatan gempa; tapi mereka juga belum mengenalkannya sebagai moment magnitude scale. Akhirnya, sebutan kekuatan gempa di sana hanyalah “dengan kekuatan … (sebut angka saja).”





Nah,.. tentang pernyataan kalau skala Richter itu cuma akurat sampai sekitar angka 6 SR aja, saya belum bisa jelaskan di sini. Ada sumber yang bilang begitu, semisal Wikipedia, tapi sayang di tempat lain tidak ada yang menyinggung hal itu. Jadinya ya,.. belum bisa konfirmasi, sementara segini dulu aja. Mudah-mudahan bermanfaat. Allahu alam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar