Bersaing dalam Red Ocean Market

Jualan, jualan, dan jualan. Itu yang ada di benak saya saat ini untuk leverage growth perusahaan.
Pertanyaannya, dalam kondisi komoditas batubara seperti ini, bagaimana cara jualan jasa mining contractor? Di tengah trend RKAB turun dan pemilik tambang turun produksi bagaimana saya bujuk pemilik menambah kontraktor selain yang eksisting?

Jawabannya cuma satu, kompetisi. Namun bukan main banting harga karena itu seperti bunuh diri, karena perusahaan punya standar kualitas yang berbeda.

Maka muncullah konsep "holistic marketing" yaitu menjual jasa mining contractor dengan seluruh value chain yang kami miliki. Yup, saya selalu maju ke prospek customer dengan menawarkan total mining solution.

• Jika Anda punya kontraktor eksisting, kami siap untuk berkompetisi dan melakukan lebih baik
• Jika Anda kesulitan jualan, kami bersedia menjualkan batubara
• Jika Anda butuh partner untuk bangun infrastruktur (jalan, pelabuhan, dll), kami memiliki visi yang sama untuk menjadi pengembang infrastruktur tambang
• Jika Anda butuh partner untuk menjalankan bisnis tambang secara keseluruhan, kami justru mencari tambang untuk kerjasama sebagai major partner in equity

Demikianlah, masa seperti ini membuat kita para salesmen menjadi semakin kreatif. Saya percaya justru dengan banyaknya opsi yang ditawarkan, pasar bisa menerima dengan baik. Tertarik untuk bekerja dengan kami?

Bukan Haknya

Bagaimana rasanya dikhianati oleh sahabat terdekat? Kecewa..!

Hari ini saya dikhianati oleh sahabat terdekat saya, dalam hal ini ballpoint spidol warna biru yang selalu saya taruh di kantong saku baju.

Kualitasnya bagus, tidak pernah bocor, dan reliable. Namun hari ini karena suatu hal, ballpoint itu bocor di tengah meeting bersama direktur. Panik saya, sulit sekali fokus meeting,

Entah kebetulan atau bagaimana, saya baru ingat kalau tadi saya mengambil Tissue basah yang biasa digunakan untuk galon air mineral untuk dibawa pulang.  Sekejap langsung saya pikir, "Hukuman untuk orang yang mengambil barang bukan haknya."

Siapkan Pernikahan, bukan Menikah-nya

"Enam bulan setelah menikah, rasanya akan makin berat. Karena ternyata tidak mudah hidup bersama, ada banyak perbedaan. Selain itu, masalah keuangan juga mulai muncul karena tabungan sudah terpakai untuk menikah," kata kawan saya.

Makanya, laki-laki itu harus lebih fokus bagaimana menjaga Pernikahan, bukan bagaimana Menikah-nya nanti.